Edmuku.id, 22 Feb 2021
Kuliah di Luar Negeri Tanpa Beasiswa, Mungkin Nggak Ya?
Kuliah di luar negeri merupakan keputusan tepat ketika memiliki mimpi untuk mengembangkan karir di masa depan. Lulusan universitas ternama dari negara lain punya kesempatan lebih besar ketika menjajaki dunia kerja. Selain ilmu dari bidang yang digeluti, mereka juga mendapatkan life lesson atau pelajaran hidup berharga selama jauh dari rumah.
Namun sebagian besar beranggapan bahwa kuliah di luar negeri membutuhkan biaya mahal. Alhasil mereka memilih mundur sebelum menyelidiki tentang program dan hal-hal lebih detail mengenai itu. Nyatanya, uang yang dikeluarkan untuk menimba ilmu di sana tidaklah sebanyak yang dibayangkan, tentunya juga sepadan dengan investasi masa depan.
Sebenarnya, biaya kuliah di luar negeri sangatlah beragam, tergantung dari jenis, lokasi, jurusan, lama tinggal, dan apakah program dikelola oleh universitas atau pihak luar. Menurut survei yang dilakukan oleh Robbin Ragan dari Knox Colllege Associate Professor of Modern Language menunjukkan bahwa hal yang menahan calon pelajar untuk kuliah di luar negeri adalah biaya. Mereka seringkali berasumsi tidak mampu membeli ongkos pergi dan sejumlah rincian biaya hidup.
Nyatanya, siapapun bisa kuliah di luar negeri tanpa beasiswa. Soal biaya dan segala macamnya dapat diatur sebaik mungkin. Memang bisa? Simak ulasannya berikut ini!
Mencari Dukungan Keuangan
Biaya kuliah yang dibayarkan di luar negeri biasanya ditentukan oleh universitas. Maka dalam hal ini, mencari dukungan finansial merupakan langkah tepat. Seperti misalnya, bantuan dari kampus atau berafiliasi dengan mereka.
Beberapa universitas juga mengizinkan mahasiswa menggunakan bantuan tanpa program afiliasi. Selain itu, jumlah yang diterima berbeda-beda tergantung dari program yang dipilih. Perlu dicatat bahwa finansial tidak ditranfer ke rekening melainkan melalui kantor bantuan keuangan.
Membandingkan Biaya Hidup
Nilai mata uang tiap negara berbeda-beda. Ini mempengaruhi harga serta biaya hidup dalam kehidupan sosial. Maka ketika memutuskan masuk melalui jalur umum, pastikan membandingkan cost living di kedua negara. Pertimbangannya ada pada apakah suatu wilayah tersebut berada di atas atau justru bawah dari standar internasional.
Mengenai biaya hidup bisa melalui bimbingan dari penasihat program studi luar negeri. Mereka membantu calon pelajar untuk mempertimbangkan cost living melalui nilai tukar dan berapa perkiraannya, yang meliputi, makanan, tempat tinggal, dan transportasi lokal.
Mereka yang telah berpengalaman kuliah di luar negeri juga bisa membagikan cerita dan penunjuk bagi mahasiwa baru. Lokasi tertentu, seperti Inggris, Spanyol, dan Italia secara inheren lebih mahal daripada Ekuador, Peru atau Senegal. Itu semua berkaitan dengan standar hidup negara tuan rumah, terutama yang tercermin dalam sistem pendidikan, harga bahan, dan layanan dasar.
Pilih Kursus Singkat
Beberapa universitas memberikan pilihan tepat kepada calon mahasiswa yakni merasakan pengalaman singkat tinggal di luar negeri dan kursus di kampus sebelum masuk kuliah.
Program ini dilakukan hanya dalam jangka waktu dua hingga tiga minggu. Namun demikian, biaya yang dikeluarkan pun jauh lebih murah. Menariknya, mereka nanti berkesempatan lebih besar diterima di universitas penyelenggara.
Mendaftar Langsung di Universitas Tujuan
Cara hemat biaya untuk belajar di luar negeri yakni mendaftar langsung di lembaga internasional, mengambil kursusnya, membuat perjalanan sendiri, dan menentukan pengaturan lainnya. Ini dapat dilakukan di bawah naungan universitas atau secara mandiri.
Beberapa yang perlu dicatat selain biaya ialah bahasa. Karena nanti akan bergabung dengan kelas internasional serta bertemu pelajar lain dari berbagai belahan dunia, maka perlu mempelajari bahasa internasional dan lokal.
Sama dengan universitas dalam negeri, di sana juga menggelar ujian masuk untuk menjaring mahasiswa terbaik. Tes meliputi tulis dan wawancara, sehingga beberapa materi perlu dipersiapkan mulai dari tentang bidang yang digeluti sampai pengetahuan umum.
Meskipun tanpa beasiswa, siapapun bisa kok kuliah di luar negeri. Asalkan benar-benar punya tekad dan berusaha menggapainya.