Edmuku.id, 22 Feb 2021
Share
Seperti kata pepatah, tuntutlah ilmu hingga ke Negeri Cina. Tidak ada batasan bagi siapapun untuk mengenyam pendidikan. Entah tua muda, laki-laki maupun perempuan, sama-sama berkesempatan melanjutkan sekolah hingga ke tingkat lebih tinggi.
Seperti karakter asli manusia yang tidak pernah puas, itu juga berlaku bagi mereka yang sedari awal tertarik dengan dunia pendidikan. Semakin mendalami suatu ilmu, makin membuat penasaran dan ingin membuktikan secara terus menerus. Itulah sebabnya, setelah menyelesaikan program sarjana, biasanya dilanjutkan ke pasca sarjana. Namun rupanya itu saja belum cukup, sebab masih ada doktoral guna membuktikan dari suatu teori. Sampai pada satu titik tertinggi yaitu profesor.
Seorang profesor ialah yang menemukan teori dan dapat membuktikannya secara nyata. Temuannya bisa menjadi acuan dan sumbangsih bagi ilmu pengetahuan untuk kemudian diturunkan pada generasi selanjutnya sebagai referensi. Agar mendapatkan gelar tersebut tidaklah mudah, apalagi di luar negeri. Tenang saja, berikut ini tentang mendapatkan gelar profesor!
Apa Itu Profesor?
Bruce Macfarlane, penulis Intellectual Leadership in Higher Education menggambarkan tentang profesor sebagai istilah yang berbeda-beda. Hal tersebut dikarenakan di Inggris Raya memiliki arti yang tidaklah sama dengan apa yang dimaksud di Amerika Utara.
Di Amerika Utara, profesor adalah label umum yang disematkan pada semua akademisi yang dipekerjakan untuk penelitian dan mengajar di universitas. Sementara di Inggris Raya, sebagian besar Eropa, Asia, Australia, dan Afrika Selatan, title itu diperuntukkan orang yang telah dipromosikan ke nilai akademis tertinggi. Biasanya berdasarkan prestasi ilmiah.
Sebagian besar profesor telah mendapatkan gelar PhD. Mereka tidak menunjukkan kualifikasi tetapi nilai staf akademik yang paling senior. Jadi, di Inggris, seorang dengan gelar Dr juga bergelar PhD, tetapi belum dipromosikan ke nilai akademis tertinggi. Sedangkan jika telah memiliki title Profesor belum tentu PhD tetapi sudah dipromosikan. Dengan demikian jabatan itu menunjukkan senioritas dan status. Jika dibuat permisalan, semua dokter yang bekerja di Rumah Sakit memiliki gelar kedokteran, tetapi mereka bekerja pada tingkat senioritas yang berbeda.
Bagaimana Seseorang Mendapatkan Gelar Profesor?
Di beberapa negara Eropa, seperti Perancis, Jerman, dan Italia, seorang akademisi yang ingin dipromosikan menjadi guru besar harus menulis dokumen akademis yang menunjukkan kontribusi apa yang sudah diberikan pada pengetahuan melalui penelitian.
Dokumen tersebut memiliki panjang dan mirip dengan tesis PhD. Kemudian kualitasnya dinilai oleh panel profesor yang ahli dalam bidang penelitian pelamar. Selanjutnya harus melalui proses mencari persetujuan dari komunitas akademis atau kredensial atau disebut dengan habilitasi.
Di Inggris Raya, promosi menjadi guru besar tidak bergantung pada habilitasi. Setiap kampus memiliki kebijakan sendiri tentang promosi di tingkat manapun dan memutuskan siapa yang layak dipromosikan atau diangkat menjadi profesor berdasarkan kriterianya sendiri. Sementara itu, akademisi yang ingin dipertimbangkan harus mengajukan aplikasi yang sesuai dengan kriteria universitas.
Berapa Proporsi Guru Besar di Universitas Luar Negeri?
Peran profesor untuk kemajuan pendidikan sangat besar. Mereka adalah orang yang mampu menyumbangkan pemikiran terhadap ilmu pengetahuan hingga berkembang dan menjadi acuan generasi selanjutnya. Oleh sebab itu, universitas di luar negeri menempatkan profesor sebagai tenaga pengajar tertinggi yang disegani.
Data yang disediakan oleh Badan Statistik Pendidikan Tinggi Inggris menyebutkan jumlah profesor yang dipekerjakan di lembaga pendidikan tinggi Inggris pada tahun 2015-2016 sebanyak 19.975, mewakili 9,9% dari semua staf akademik. Dari 19.970 akademisi yang pada tahun 2015-16 dikategorikan sebagai guru besar menurut institusinya, hanya 4.775 saja yang tercatat berjenis kelamin perempuan.
Mendapatkan gelar profesor membutuhkan pemikiran cemerlang dan keahlian dalam bidangnya. Hanya mereka yang memenuhi syarat dan telah menyumbangkan pemikiran dalam pengetahuan dunia lah yang bisa mendapatkan gelar tersebut.